CONTOH MAKALAH BIODATA IR SOEKARNO DAN NASKAH PROKLAMASI
Biodata
ir soekarno
Dan
naskah proklamasi
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
:
Sofia
Nur Aini
Kelas :XI IPA II
SMA N
18 BATAM
Biodata Ir Soekarno
Nama Lengkap |
§ Soekarno |
Sapaan Akrab |
§ Bung Karno atau Pak Karno |
Agama |
§ Islam |
Gelar |
§ Pahlawan Nasional |
Tempat Lahir |
§ Surabaya |
Tanggal Lahir |
§ 6 Juni 1901 |
Warga Negara |
§ Indonesia |
Ayah |
§ Raden Soekemi Sosrodiharjo |
Ibu |
§ Ida Ayu Nyoman Rai |
Istri |
§ Fatmawati, Hartini, Haryati Heldy
Djafar, Inggit Garnasih, Kartini manoppo, Oetari, § Ratna Sari Dewi, Yurike Sanger |
Anak |
Ø Megawati Soekarno Putri, Mohammad
Guruh Irianto Soekarno Putra, Rachmawati Soekarno Putri, Sukmawati
Soekarnoputri, Taufan Soekarnoputra, Bayu Soekarnoputra, Totok Suryawan,
Kartika Sari Dewi Soekarno, Ayu Gembirowati, Rukmini Soekarno, Guntur
Soekarnoputra |
Pendidikan Ir Soekarno
Ø
Pendidikan Sekolah Dasar di Eerste Inlande School (EIS),
Mojokerto
Ø
Pendidikan Sekolah Dasar di Europeesche Lagere (ELS), Mojokerto
(1911)
Ø
Hoogere Burger School (HBS), Surabaya (1911-1915)
Ø
Technische Hoge School, Bandung (1920)
Biografi
Ir Soekarno
Ir Soekarno, Presiden
pertama Republik Indonesia yang akrab dipanggil Bung Karno lahir pada 6 Juni
1901 di Surabaya, Jawa Timur.
Ayahnya bernama Raden
Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, ia
memiliki sembilan istri dan dikaruniai sebelas anak.
Ketika dilahirkan, Ir
Soekarno diberi nama Kusno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Tetapi sebab ia
sering sakit maka saat berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh
ayahnya.
Nama tersebut diambil
dari seorang panglima perang dalam kisah Bharatayudha yakni Karna. Nama “Karna”
sendiri berubah menjadi “Karno” karena dalam bahasa Jawa pengucapan huruf “a”
adalah “o” sedangkan awalan “su” mempunyaii arti “baik”.
Suatu saat hari ketika
menjadi Presiden Republik Indonesia, ejaan nama Soekarno diganti oleh dirinya
sendiri menjadi Sukarno, sebab menurut founding fathers bangsa ini nama
Soekarno memakai ejaan Belanda.
Namun, ia tetap
menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut
ialah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
yang tidak boleh diubah.
Masa Kecil dan Pendidikan Ir Soekarno
Masa kecil Soekarno
hanya beberapa tahun hidup bersama orangtuanya di Blitar. Ia juga sempat
tinggal beberapa saat dengan kakeknya, Raden hardjokromo di Tulungagung sebelum
pindah bersama orangtunya lagi di Mojokerto.
Di Mojokerto, ayahnya
menyekolahkan Soekarno kecil di Eerste Inlande School. Namun, pada tahun 1911
Soekarno dipindahkan ke Europeeshe Lagere School (ELS) untuk mempermudah ia
diterima di Hoogere Burger School (HBS), Surabaya.
Setelah lulus dari ELS
pada tahun 1915, Soekarno muda melanjutkan pendidikannya di HBS, Surabaya.
Disinilah ia mulai berinteraksi dengan Haji Oemar Said Tjokroaminoto, politisi
kawakan pendiri Syarikat Islam.
Ketika belajar di HBS,
Ir Soekarno menggembleng jiwa nasionalismenya. Ia aktif di organisasi pemuda
tri Koro Darmo yang merupakan bentukan daripada organisasi Budi Utomo yang
fenomenal. Dan seiring berjalannya waktu Ir Soekarno mengubah nama organisasi
ini menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada tahun 1918.
Kiprah Ir Soekarno untuk Bangsa
Setelah lulus dari HBS
tahun 1920, ia pindah ke Bandung untuk melanjutkan belajarnya di Technische
Hoogeschool atau THS (yang sekarang menjadi ITB). Soekarno berhasil meraih
gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.
Kemudian, ia mulai
merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia)
pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibat dari pendirian itu,
Belanda memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929.
Dari dalam penjara inilah, Ir Soekarno membuat pledoi yang tersohor, Indonesia
Menggugat. Ia memaparkan kebejatan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu
membuat Belanda semakin marah. Sehingga pada bulan Juli 1930, PNI pun
dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo
(Partai Indonesia) dan sekaligus menjadi pemimpinnya.
Akibatnya, ia kembali
ditangkap oleh Belanda dan dibuang ke Ende, Flores pada tahun 1933. Empat tahun
kemudian diasingkn ke Bengkulu. Ir Soekarno baru benar-benar bebas setelah masa
kependudukan Jepang pada tahun 1942.
Di awal
kependudukannya, Jepang tidak terlalu memberi perhatian pada tokoh-tokoh
pergerakan Indonesia. Sampai akhirnya sekitar tahun 1943 Jepang baru menyadari
betapa pentingnya para tokoh ini. Jepang mulai memanfaatkannya dan salah satu
tokoh yang bisa menarik perhatian penduduk Indonesia terhadap propaganda Jepang
ialah Ir Soekarno.
Akhirnya tokoh-tokoh
nasional ini mulai bekerjasama dengan pemerintah Jepang untuk dapat mencapai
kemerdekaan Indonesia, walapun adapula yang tetap melakukan gerakan perlawanan
seperti Sutan Sjahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang merupakan
fasis yang berbahaya.
Ir Soekarno sendiri
mulai aktif mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah merumuskan
Pancasila, UUD 1945 dan dasar-dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan
naskah proklamasi Kemerdekaan.
Setelah melewati
perjuangan yang cukup panjang pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan
Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Dalam sidang PPKI
tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno dipilih secara aklamasi sebagai Presiden
Republik Indonesia yang pertama.
Kemerdekaan yang telah
dicapai ini tidak
Ir Soekarno ialah
sosok pemimpin yang fenomenal, ia bisa menghimpun bangsa-bangsa di Asia,
Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun
1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan
G-30-S/PKI pada tahun 1965 melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan
penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto
sebagai Presiden
bisa dinikmati, sebab
di tahun-tahun berikutnya masih ada tindakan sekutu yang secara terang-terangan
tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan bahkan berusaha untuk kembali merebut
kekuasaan di Indonesia.
Akhir Hayat Ir Soekarno
Pada hari Minggu, 21
Juni 1970 Ir Soekarno meninggal dunia di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan
Darat) Gatot Subroto, Jakarta. Ia di semayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan
kemudian dikebumikan di Blitar, Jawa Timur di dekat makam ibundanya, Ida Ayu
Nyoman Rai.
Ir Soekarno ialah
sosok pahlawan yang sejati. Ia tidak hanya diakui berjasa bagi bangsanya
sendiri, namun juga memberikan pengabdiannya untuk kedamaian di dunia.
Semua sepakat bahwa Ir
Soekarno merupakan seorang “manusia tidak biasa” yang belum tentu dilahirkan
kembali dalam kurun waktu satu abad. Ir Soekarno adalah bapak bangsa yang tidak
akan dilupakan jasanya dan pemerintah memberi anugerah kepadanya sebagai
“Pahlawan Proklamasi”.
Ø
Kata-Kata Soekarno
o Kalau perempuan itu
baik, maka jayalah negara. Tetapi kalau perempuan itu buruk, maka runtuhlah
negara.
o Kita bangsa besar,
kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta,
apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu!
Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak.
o Beri aku 1.000 orang
tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan
kuguncangkan dunia.
o Jadikan deritaku ini
sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya.
Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya
adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
o Bangunlah suatu dunia
dimana semuanya bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan.
o Bangsa yang besar
adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.
o Gantungkan cita-cita
mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan
jatuh di antara bintang-bintang.
o Perjuanganku lebih
mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan
bangsamu sendiri.
Penghargaan
Ø
Gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas dari dalam dan
luar negeri, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung,
Universitas Gadjah Mada, Colombia University (Amerika Serikat), Lomonosov
University (Rusia), Berlin University (Jerman) dan lain-lain.
Ø
Penghargaan bintang kelas satu dari The Order of the Supreme
Companions of OR Tambo, Afrika Selatan (2005)
Ø
Bintang Mahaputera Adipurna (1959)
Ø
Lenin Peace Prize (1960)
Ø
Philippine Legion of Honor (Chief Commander, 3 Februari 1951)
Ø
Frans Sumarto Mendoer adalah fotografernya.
Teks pidato ir soekarno
Berikut adalah naskah lengkap pidato lengkap dan
pembacaan naskah Proklamasi oleh Presiden Soekarno yang didampingi Wapres
Mohammad Hatta pada 17 Agustus 1945.
v
Saudara-saudara sekalian!
v Saya telah minta saudara-saudara hadir disini
untuk menyaksikan satu peristiwa maha-penting dalam sejarah kita.
v Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah
berjoang, untuk kemerdekaan tanah air kita bahkan telah beratus-ratus tahun!
v Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan
kita itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah
cita-cita.
v Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk
mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-hentinya.
v Di dalam jaman Jepang ini, tampaknya saja kita
menyandarkan diri kepada mereka, tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun
tenaga sendiri, tetapi kita percaya kepada kekuatan sendiri.
v Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar
mengambil sikap nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita
sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan
dapat berdiri dengan kuatnya.
v Maka kami, tadi malah telah mengadakan musyawarat
dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan
itu seia sekata berpendapat bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan
kemerdekaan kita.
v Saudara-saudara!
v Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu.
Dengarkanlah proklamasi kami:
v Proklamasi
v Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
v Jakarta, 17 Agustus 1945
Atas Nama Bangsa Indonesia
v
Soekarno-Hatta
v
Demikianlah
saudara-saudara!
v
Kita sekarang telah
merdeka!
v
Tidak ada satu
ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita!
v
Mulai saat ini kita menyusun
Negara kita! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia – merdeka kekal dan
abadi. Insyaallah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu!
v
Dirgahayu RI ke-68.
Merdeka! (EN/*)
Komentar
Posting Komentar